Showing posts with label SBdP. Show all posts
Showing posts with label SBdP. Show all posts

Teknik Pembuatan Keramik

View Article
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses yang lebih mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin.

Kekayaan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia. Bahan alam sebagai salah satu bahan dasar kerajinan banyak tersebar di bumi Indonesia. Bahan alam tersebut dimanfaatkan sebagai produk kerajinan yang memiliki kekhasan dari setiap daerah. Sejak dulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk kebutuhan hidup sehari-hari sebagai kebutuhan rumah tangga. Kini kerajinan berkembang fungsinya dapat sebagai hiasan, baik interior, maupun eksterior.

Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran. Dalam pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk. Setelah itu, dapat dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600 oC sampai 1.300 oC sesuai jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap air.

Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah yang berciri khas. Setiap daerah mempunyai keunikan dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang, atau Eropa.

A. Bahan dan Alat Pembuatan Keramik
1. Bahan
Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
  • Tanah liat (Clay ) Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai bahan non plastik).
  • Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
  • Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar. Bahan lainnya yaitu :
  • Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan tinggi, yaitu gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu. Kaolin adalah tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan keramik dan paling putih di antara clay lainnya, karena kandungan besinya yang paling rendah. Sifat-sifat kaolin : Tidak terlalu plastis, Kekuatan keringnya rendah, Titik leburnya 1700oC-1785oC, Dalam keadaan kering berwarna putih, Memberi warna putih pada masse badan keramik, dan Setelah dibakar berwarna putih.
  • Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat pada sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang adalah : Tidak mengurangi keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat, Memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat pada barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan Dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi

2. Alat
Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
  • Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.
  • Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.
  • Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja putar.
  • Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.
  • Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.
  • Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
  • Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
  • Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.
Alat-alat Pembuatan Keramik
B. Teknik dalam Pembuatan Kerajinan Keramik

1. Teknik Pijit Tekan
Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Cara membuat keramik dengan teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut.
  • Pijit tanah dengan ibu jari
  • Tekan tanah kemudian diputar
  • Bentuk leher dengan ibu jari
  • Membuat tutup dengan cara yang sama
  • Mengukur tutup dengan badan

Teknik Pembuatan
2. Teknik Pilin
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik dengan teknik pilin antara lain sebagai berikut.
  • Buat pilinan di atas meja
  • Buat lempengan lingkaran sebagai alas
  • Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir
  • Selesaikan bentuk dengan pilinan

3. Teknik Lempengan
Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.Cara membuat keramik dengan teknik lempengan bentuk persegi antara lain sebagai berikut.
  • Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
  • Potong kelebihan tanah menggunakan butsir.
  • Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
  • Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
  • Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
  • Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati

4. Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah atau cair dengan teknik cor.
  • Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
  • Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
  • Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi.Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
  • Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
  • Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
  • Buang sisa tanah yang tidak perlu.
  • Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.

C. Tahapan Pembuatan Keramik
1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.

2. Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.

4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).

5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

Meronce

View Article
Meronce adalah teknik membuat benda pakai atau benda hias dari bahan manik-manik atau biji-bijian yang dirangkai dengan benang. Ada dua macam manik-manik yang biasa digunakan untuk meronce. Jenis pertama adalah manikmanik yang terbuat dari bahan alam seperti manik-manik batu, kayu, kulit kerang, biji-bijian, dan mutiara. Jenis kedua yaitu manik-manik yang terbuat dari bahan buatan seperti manik-manik kaca, mutiara imitasi, dan manik-manik plastik.

Roncean dari biji-bijian dapat digunakan sebagai perhiasan atau aksesoris, seperti payet dalam busana. Rancean dari kertas berwarna-warni dapat digunakan sebagai hiasan pada jendela rumah.Roncean dari bunga melati dapat digunakan untuk perlengkapan pada aksesoris pengantin atau dalam penyambutan tamu.Roncean dari cangkang kerang / siput dapat digunakan untuk membuat tirai pintu atau jendela.Bahan roncean terbagi menjadi dua bagian yaitu  : 
  • Bahan Alam , Bahan dari alam yang dapat dibuat menjadi hiasan dengan teknik meronce, contohnya kulit kerang dan biji-bijian (biji sawo, biji srikaya, biji jarak, biji kapuk randu)
  • Bahan Buatan, Bahan buatan biasanya adalah bahan hasil olahan yang diproduksi dari pabrik dan mudah didapat di toko yang menyediakan benda kerajinan, seperti mote-mote atau manik - manik yang terbuat dari plastik, kaca dan logam. Bahan-bahan ini umumnya lebih awet ketimbang bahan alami dari biji-bijian. 
Pada dasarnya kegiatan meronce dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap perancangan dan tahap pembuatan. Simaklah uraian tahapan-tahapan meronce berikut.
1. Tahap Perancangan Karya
Untuk merancang karya roncean dapat dilakukan dengan cara menggambar di kertas karya benda roncean yang hendak dibuat. Sebaiknya berikan juga keterangan bahan yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam membuat karya benda tersebut.
2. Tahap Pembuatan Karya
a. Membuat Roncean Kalung Bernuansa Alam
Berikut ini cara membuat karya kerajinan meronce berupa kalung. Di bawah ini diperlihatkan cara membuat kalung berbahan manik-manik dari kayu. Cobalah membuatnya dengan mengikuti langkah-langkah berikut!
1) Menyiapkan bahan dan alat
2) Meronce kalung manik-manik kayu
  • Potonglah senar karet sepanjang 25 cm. Buatlah simpul mati pada salah satu ujung senar.
  • Masukkan tiga buah manik-manik kayu berbentuk bunga. Lanjutkan dengan memasukkan sebuah manik-manik kayu berbentuk bulat.
  • Masukkan lagi tiga butir manik-manik kayu berbentuk bunga dan sebuah manik-manik kayu berbentuk bulat. Kerjakan hal yang sama sampai manik-manik berbentuk bunga habis. Kemudian masukkan 27 buah manik-manik bulat. Ikat erat kedua ujung senar dengan simpul mati.
  • Kalung telah jadi. Padukan kalung bernuansa alam ini dengan gelang dan aksesori lain yang bernuansa sama.
b. Membuat Roncean Gelang Mutiara
Sekarang, marilah membuat karya kerajinan meronce berupa gelang yang bernuansa modern. Kali ini kita akan membuat gelang berbahan manik-manik mutiara dari plastik. Perhatikan dan ikutilah langkah-langkah berikut.
1) Menyiapkan bahan dan alat
2) Meronce gelang mutiara
  • Potonglah senar karet sepanjang 15 cm. Buatlah simpul mati pada salah satu ujung senar.
  • Masukkan sebuah pipa besi ke dalam senar.
  • Lanjutkan dengan memasukkan sebuah manik-manik mutiara ukuran kecil, manik-manik mutiara ukuran besar, dan manik-manik ukuran kecil lagi.
  • Kerjakan hal yang sama seperti di atas sampai pipa besi dan manik-manik mutiara habis. Ikat erat kedua ujung senar dengan simpul mati.
  • Gelang mutiara ini dapat dipakai pada acara pesta. Padukan gelang ini dengan kalung dan aksesori lain yang bernuansa sama.

Mengolah Sampah

View Article
Memanfaatkan barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai merupakan pekerjaan yang mulia. Di samping dapat mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan.Seorang pengrajin barang bekas, mengolah barang bekas atau sampah menjadi benda yang bisa dijual dan menghasilkan uang. Selain itu, pekerjaan ini juga mengurangi tumpukan sampah yang ada di sekitar kita. Mengolah sampah bisa kita lakukan dengan  berbagai cara.. 
  • Cara yang pertama, kita bisa mengurangi pemakaiannya. Istilah ini dikenal dengan nama reduce (mengurangi). Sebisa mungkin kita kurangi penggunaan kemasan barang. Semakin banyak kita menggunakan kemasan barang, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
  • Cara yang kedua, kita bisa memakai kembali. Istilah ini dikenal dengan reuse (memakai kembali). Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai). Hal itu dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
  • Cara yang ketiga, kita bisa mendaur ulang. Istilah ini dikenal dengan recycle (mendaur ulang). Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
  • Cara yang keempat, kita bisa mengganti ulang. Istilah ini dikenal dengan replace (mengganti). Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja.
Salah satu cara mengolah sampah adalah dengan memakai kembali, bahan yang digunakan adalah kertas korang atau majalah. Sekarang ayo kita coba membuat kreasi hiasan cantik dari barang bekas koran atau majalah. Berikut caranya:
Bahan-bahan:
  • Kertas koran atau kertas majalah bekas
  • Gunting
  • Lem kertas
  • Jangka (tidak harus ada) atau cetakan lainnya
  • Pensil
Cara pembuatan:
  • Siapkan kertas bekas.
  • Untuk pemula, gunakan jangka dan pensil untuk membuat pola pada kertas.
  • Potong spiral berdasarkan pola yang dibuat sebelumnya.
  • Gulung spiral mulai dari bagian terluar, sampai yang paling dalam. Selama menggulung, dapat dilem pada beberapa tempat agar kuat.
  • Bunga kertas siap dipajang.
Bunga dari Sedotan Es
Alat dan Gahan :
  • Gunting
  • Cutter/silet
  • Lem
  • Sedotan plastik baru / bekas (aneka warna)
  • Lidi / kawat dengan diameter sekitar 2 mm
  • Kertas krep / kertas pita
  • Botol plastik bekas berwarna / vas bekas
Cara Membuat:
  • Potonglah sedotan dengan panjang sekitar 10 cm.
  • Kemudian belah ujung sedotan menjadi empat bagian
  • Kemudian gunting tiap ujung sedotan yang telah dibelah membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak bunga
  • Beberapa sedotan tersebut kemudian digabungkan jadi satu sehingga berbentuk bunga yang sedang mekar
  • Bunga ini kemudian kita ikatkan pada kawat / lidi yang telah dibalut kertas krep
  • Sedangkan untuk daunnya bisa dibuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas gelas plastik, kalau kalian malas membuatnya kalian bisa ganti dengan daun-daunan yang terbuat dari kain / plastik dan bisa dibeli di toko kerajinan tangan
  • Kemudian tempelkan bunga plastik tersebut ke tangkai yang sudah kita buat, jangan lupa tempelkan juga daun-daunnya
  • Setelah satu tangkai bunga telah jadi, buat tangkai-tangkai lainnya dengan cara yang sama
  • Rangkailah tangkai bunga tersebut ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon / busa

      Membuat Topeng dari Koran Bekas

      View Article
      Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa. Setiap suku bangsa mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan suku bangsa yang lain. Setiap suku bangsa atau daerah juga mempunyai bentuk kerajinan yang berbeda dengan daerah/suku bangsa yang lain. Walaupun bahan dasarnya mungkin sama, tetapi motif dan bentuknya pasti berbeda pada setiap daerah. Gambar 1 adalah bentuk kerajinan dari daerah Papua. Gambar 2 merupakan kerajinan dari Kalimantan. Gambar 3 adalah kerajinan manik-manik dari Sulawesi. Gambar 4 adalah kerajinan topeng dari Bali.
      Topeng merupakan cerminan karakter atau sifat manusia. Sebagaimana karakter manusia yang bermacam-macam, kita pun dapat membuat topeng dengan berbagai karakter. Ada topeng yang berkarakter lucu atau jenaka, garang dan pemberani, menyeramkan dan jahat, atau yang sabar dan ramah. Teknik atau cara pembuatan topeng bermacam-macam. Topeng dari bahan kayu dibuat dengan cara dipahat dan diukir. Topeng dari bahan gips dibuat dengan dicetak, sedangkan topeng dari tanah liat dibuat dengan cara dibentuk. Topeng kertas dapat dibuat dengan cara cetak atau cukup membentuknya dengan cara menggunting dan menempel.

      Alat dan Bahan:
      1. Balon
      2. Kertas koran
      3. Lem kanji dan lem pralon
      4. Kertas karton
      5. Selotip
      6. Cat minyak
      Langkah-langkah pembuatannya seperti berikut:
      • Buatlah adonan lem kanji. Caranya, masukkan 10 gram tepung kanji ke dalam 1 1/2 gelas air sambil diaduk rata. Kemudian panaskan di atas api kompor sampai mengental. Kemudian tiuplah balon sampai kira-kira seukuran kepalamu. Ikatlah ujungnya agar tidak mengempis.
      • Sobek-sobeklah kertas koran dengan ukuran kurang lebih 3 cm x 6 cm. Rendamlah sobekan kertas koran pada adonan lem kanji. Kemudian tempelkan pada balon hingga menutup seluruh permukaannya. Setelah mengering, tempelkan lagi kertas koran. Biarkan mengering dan tempelkan lagi sampai 8 atau 9 lapisan. Ada cara lain untuk membuat cetakan topeng dari tanah liat, karena tanah liat mudah dibentuk sesuai dengan keinginan kita.
      • Apabila tempelan kertas koran disentuh terasa kaku atau keras, berarti lem telah mengering. Letuskan balon dengan memasukkan mata jarum. Potong bagian tepi balon. Catlah permukaan topeng dengan warna putih. Gambarlah motif (raut muka) topeng kemudian buatlah lubang untuk mata.
      • Sobek-sobeklah kertas koran hingga menjadi serpihan kecil. Rendam sobekan kertas koran sampai menjadi bubur. Akan lebih baik jika sebelum hari H pembuatan Topeng, rendam terlebih dahulu koran bekas di ember. Lebih lama direndam akan lebih baik karena akan membuat kertas lembek. Lumatkan dengan cara meremas-remasnya. Tiriskan bubur kertas dan kemudian campurkan dengan lem pralon encer. Gunakan adonan ini untuk membuat alis, hidung, dan bibir.
      • Tunggulah lem mengering, kemudian catlah dengan warna-warna yang kamu inginkan. Pasangkan dua karet gelang pada sisi kanan dan kiri agar topeng dapat digunakan.
      Dalam membuat topeng, kamu juga harus memperhatikan aspek proporsi dan keseimbangan. Artinya bentuk dan ukuran bagian topeng yang kamu buat harus sesuai dengan bentuk dan ukuran objek yang kamu tiru. Misalnya bentuk dan ukuran kedua mata harus sama dan seimbang, ukuran hidung, mata, telinga, mulut harus seimbang dengan besarnya ukuran kepala.

      Karakter topeng
      Topeng berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan tokoh-tokoh yang dikehendaki. Topeng yang dikenakan oleh pemain dapat mengekspresikan karakter-karakter tertentu seperti kasar, lembut, gagah, halus, jahat, baik dan lain sebagainya. Dengan demikian topeng merupakan pengucapan visual karakter tokoh-tokoh yang diperankan oleh pelaku. Secara garis besar, karakter topeng-topeng di wujudkan dalam bentuk hidung, mata, mulut dan juga warna topeng.

      Selain itu warna juga dimaksudkan untuk menggambarkan tokoh-tokoh warna merah menunjukkan tokoh berwatak angkara, jahat, berani. Merah jambu menggambarkan tokoh yang keras hati. Warna biru tua menggambarkan tokoh dengan kekuatan magis, warna biru telur menunjukkan tokoh baik hati, warna putih menunjukkan kesucian dan hitam menggambarkan tokoh yang bijak dan teguh.

      Membuat Topeng dari Kertas Manila
      Selain menggunakan koran bekas, topeng juga dapat dibuat dengan menggunakan kertas manila. Teknik membuat topeng dari kertas manila sangat sederhana dan mudah dilakukan. Untuk membuat topeng dari kertas manila dapat dilakukan dengan cara seperti di bawah ini.
      Peralatan 
      • Kertas manila
      • Gunting
      • Lem
      • Pensil warna/crayon/warna air
      • Pembuat lubang
      • Karet gelang
      Cara membuat :
      • Buat 2 buah titik yang sama ukuranya dengan jarak antara kedua mata kita. Pastikan bahwa jarak tersebut tepat dengan jarak antara kedua mata kita. Caranya adalah dengan menempelkan selembar kertas ke muka kita, lalu buat tanda dengan menggunakan pinsil untuk menandakan ukuran jarak antara kedua mata kita. Catatan hati-hati ketika menggunakan pinsil, karena dapat membahayakan mata kita.
      • Buat garis tegak lurus di kertas yang akan kita buat topeng. Tujuan dari pembuatan garis ini adalah untuk memastikan bahwa topeng yang kita buat nantinya bisa tegak lurus.
      • Lukislah topeng menggunakan pinsil sesuai dengan karakter yang kita inginkan.
      • Guntinglah bentuk lukisan sesuai dengan ukuran muka kita, dan buatlah dua lubang yang digunakan untuk mata kita.
      • Warnai dengan pinsil warna atau crayon dan hias topeng sesuai kreativitas sendiri.
      • Ikatkan karet gelang di bagian tepi kanan dan kiri yang telah dibuat lubang.
      • Topeng sudah siap untuk digunakan.